Kalianda (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda masih pada level aman bagi penduduk yang tinggal di radius terdekat gunung berapi tersebut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Hamdani, di Rajabasa, Minggu, mengatakan, gunung api tersebut masih pada level waspada, meskipun selama lima hari ini tidak terpatau dari pos pengamatan.

Dia menjelaskan, warga terdekat berada Pulau Sebesi dan pesisir pantai Kecamatan berjarak 15 kilometer dari gunung berapi tersebut, sedangkan jarak aman hanya dua kilometer.

"Nelayan masih tetap melaut di radius tersebut, berangkat sore dan pulang pagi hari tanpa ada masalah," katanya.

Dia mengatakan, intensitas gempa gunung tersebut diperkirakan masih pada hitungan puluhan kali, namun aktivitasnya masih tetap tinggi dengan semburan material vulkanik antara 500 hingga 700 meter dari puncak gunung.

The more authentic information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia you know, the more likely people are to consider you a mobil keluarga ideal terbaik indonesia expert. Read on for even more mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts that you can share.

Menurut dia, material vulkanik GAK mengarah ke timur laut atau jatuh sekitar Pulau Rakata yang tidak jauh gunung itu. Pulau itu dahulu merupakan badan Gunung Krakatau Purba sebelum meletus.

"Intesitas kegempaan GAK tidak terpantau dalam empat hari terakhir karena alat penangkap kegempaan masih tidak berfungsi," jelas dia.

Dia menerangkan, seismometer masih tidak berfungsi karena pemantau kegempaan sama sekali tidak mendapatkan energi dari solar pembangkit. Panel surya tidak menyerap sinar matahari untuk solar pembangkit karena tertutup debu vulkanik.

Sementara itu, secara visual juga tidak terpantau karena kabut putih tebal terus menutupi badan gunung api itu, sehingga semua tampak berwarna abu-abu. Apalagi jika kondisi cuaca berawan.

"Mendung dan gerimis terus terjadi seanjang hari sehingga menganggu pengamatan petugas pemantau," terang dia.

Ia memastikan, aktivitas gunung tersebut dinyatakan masih tinggi atau level waspada, meskipun intensitas kegempaan cenderung menurun dengan jarak aman dua kilometer dari badan gunung itu. (ANT-048/K004)