Monday, November 30, 2009

Severn Suzuki, si Pengguncang KTT Bumi

Current info about tech is not always the easiest thing to locate. Fortunately, this report includes the latest tech info available.
Jakarta (ANTARA News) - Pernahkah anda membayangkan, seorang anak berumur 12 tahun diberi kesempatan untuk berbicara di sebuah meeting internasional? Bahkan pidatonya membungkam seluruh peserta konferensi tingkat tinggi? Ya, itulah yang terjadi di KTT Bumi (Earth Summit) di Rio De Jeneiro pada tahun 1992.

Seorang bocah perempuan bernama Severn Suzuki, dengan pidatonya selama lima menit yang tegas dan lugas, memberikan pengaruh yang kuat dan bahkan membuat para pemimpin dunia terdiam terpekur mendengarkan pidatonya.

Inilah pidato Severn Suzuki tersebut :

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O Enviromental Children Organization.

Kami Adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.

Kami menggalang dana untuk bisa datang ke sini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Di sini juga. Saya tidak memiliki program tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. Kami tidak boleh tidak didengar.

Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON.

Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya, hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya,hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.

Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.

Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.

Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.

TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Di sini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi ? tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi ? dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama,perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama, dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.

Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan ...kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang."

Jika seorang anak yang berada di jalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. Bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.

Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.

Tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak.

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini. Mengapa anda melakukan hal ini ? kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan ?Semuanya akan baik-baik saja?, ?Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan? dan ?Ini bukanlah akhir dari segalanya?.

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?

Ayah saya selalu berkata: Kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata-kata mu?

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.

Malu
Setelah pidato nya selesai serempak seluruh orang yang hadir di ruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Kemudian Sekretaris Jenderal PBB berpidato menanggapi pidato dari Severn Suzuki.

"Hari ini Saya merasa sangatlah malu terhadap Diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isi nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin. Saya,tidak... kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun".ujarnya

Keturunan
Severn yang bernama lengkap Severn Cullis-Suzuki lahir dari seorang ayah yang juga aktivis lingkungan dan ahli genetika yaitu David Suzuki dan ibu seorang penulis yaitu Tara Elizabeth Cullis.

Severn lahir pada 30 November 1979 di Vancouver, Canada), ketika bersekolah di Lord Tennyson Elementary School, mendirikan Environmental Children's Organization (ECO), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk belajar dan mengajar Anak-anak tentang masalah lingkungan Hidup.

Pada tahun 1992, dia bersama teman-teman ECO mengumpulkan dana untuk bisa menghadiri KTT Bumi di Rio De Jeneiro.

Dia berangkat bersama dengan anggota ECO lainnya yaitu Michelle Quigg, Vanessa Suttie, dan Morgan Geisler.

Karena pidatonya tersebut, pada tahun 1993, Severn mendapatkan penghargaan dari Badan dunia untuk agenda lingkungan (United Nations Environment Programme/UNEP) yaitu Global 500 Roll of Honour.

Bukunya yang berjudul "Tell The World" dengan tebal 30 halaman yang berisi panduan lingkungan untuk keluarga berhasil diterbitkan oleh Penerbit Doubleday.

Suzuki berhasil meraih gelar kesarjanaannya bidang ekologi dan biologi revolusioner di Universitas Yale tahun 2002.

Tahun 2002 juga ia menjadi pemandu Acara Suzuki's Nature Quest, sebuah acara anak-anak yang disiarkan oleh Discovery Channel.

Severn masih aktif terlibat dan mengembangkan proyek-proyek lingkungan Hidup, seperti The Skyfish Project walaupun dibubarkan tahun 2004 karena Severn Suzuki melanjutkan sekolahnya.

Ia juga sempat berbicara di meeting lingkungan hidup seperti World Summit on Sustainable Development di Johannesburg pada bulan Agustus 2002.

Alangkah indahnya apabila terdapat Severn Suzuki lain untuk menyelamatkan dunia yang makin berubah karena perubahan iklim.(*)

There's no doubt that the topic of tech can be fascinating. If you still have unanswered questions about tech, you may find what you're looking for in the next article.

KTT Perubahan Iklim, dari Rio ke Kopenhagen

If you're seriously interested in knowing about tech, you need to think beyond the basics. This informative article takes a closer look at things you need to know about tech.
Jakarta (ANTARA News) - Pada 7 - 18 Desember 2009 mendatang, akan digelar konferensi tahunan dari Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja untuk Perubahan Iklim (Conference of Parties The United Nations Framework Convention on Climate Change /COP UNFCCC) atau KTT Perubahan Iklim. Konferensi tahunan yang ke-15 kalinya tersebut digelar sejak konferensi yang diawali pada KTT Bumi di Rio De Jeneiro pada 1992.

The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC or FCCC) merupakan perjanjian internasional di bidang lingkungan hidup yang dihasilkan pada KTT Bumi di Rio De Jeneiro pada Juni 1992. UNFCCC didirikan dengan tujuan untuk mestabilkan konsentrasi gas rumah akca di atmosfer pada height yang dapat mencegah membahayakan kehidupan manusia karena pengaruh dari sistem iklim.

UNFCCC mengatur pembatasan emisi gas rumah kaca secara ,person maupun negara tanpa mekanisme penegakan hukum, oleh karena itu perjanjian ini berdasarkan kesepakatan tidak mengikat.

UNFCCC mengeluarkan prinsip-prinsip kewajiban pembatasan emisi yang diberi nama Kyoto Protokol.

Protokol Kyoto sendiri dibuka untuk ditandatangani pada 9 Mei 1992 setelah Komite Negosiasi antar Pemerintah menghasilkan teks Konvensi Kerangka Kerja sebagai laporan dari pertemuan di New York pada 30 April hingga 9 Mei 1992. Dan sampai Oktober 2009, telah 192 negara yang meratifikasinya.

Salah satu tugasnya yaitu untuk menerbitkan inventarisasi gas rumah kaca masing-masing negara untuk emisi dan penghilangan GRK dengan dasar acuan height GRK pada tahun 1990 sebagai tambahan untuk negara Annex-1 Protokol Kyoto dan komitmen dari negara-negara tersebut untuk mengurangi GRK.

Sekretariat UNFCCC yang berkedudukan di Haus Carstanjen, Bonn, Germany dengan kepala sekretariat sejak 2006 dipegang oleh Yvo de Boer. Sekretariat UNFCCC bersama dengan Panel antar Pemerintah pada Perubahan Iklim (the Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC) , berusaha memperoleh konsensus melalui pertemuan dan diskusi tetang berbagai hal-hal strategis.

Para pihak dari konvensi mengadakan pertemuan tahunan dari 1995 untuk menilai kemajuan-kemajuan dalam menghadapi perubahan iklim. Pada 1997, Protokol Kyoto berhasil menyimpulkan dan menerbitkan kewajiban yang mengikat secara hukum untuk negara-negara maju mengurangi emisi GRK mereka.

Para pihak dalam UNFCCC terbagi menjadi tiga yaitu negara-negara Annex-I yaitu negara-negara industri dan negara maju, negara-negara Annex-II serta khusus negara berkembang.

Negara-negara Annex-I yang telah meratifikasi Protokol Kyoto berkomitmen untuk mengurangi height emisi GRK dengan aim dibawah height emisi GRK tahun 1990. Pelaksanannya bisa diperluas dengan embli emisi yang diperkenankan atau menukar height emisi GRK mreka melalui mekanisme yang disetujui oleh semua pihak pada UNFCCC.

Annex-II merupakan sub collection dari negara Annex-I terdiri dari anggota OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi ), termasuk negara-negara yang kondisi ekonominya berada pada masa transisi pada 1992.

Sedangkan negara berkembang tidak berkewajiban untuk mengurangi height emisinya kecuali negara Annex-I mendukung pendanaan dan teknologi, tetapi negara berkembang bisa masuk dalam negara Annex-I secara sukarela bila kondisi negaranya memang telah maju.

Kewajiban penurunan emisi GRK itu diatur dengan tiga tujuan yaitu menghindari pembatasan pada perkembangannya karena emisi sangat terkait dengan kapasitas industrial masing-masing negara, negara Annex-I juga dapat menjual kredit emisinya kepada negara yang mempunyai operator untuk emisi GRK bagi negara yang sulit memenuhi penurunan aim emisi GRK dan negara berkembang bisa mendapatkan pendanaan dan transfer teknologi untuk investasi rendah karbon.

Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about tech, keep reading.

Beberapa pihak dari anggota UNFCCC berpendapat bahwa pemisahan antara Annex-I dan non Annex-I tidka adil, dan setiap negara harus mengurangi secara bersama-sama height emisi GRK.

Beberapa negara juga mengklaim bahwa penerapan aim penurunan emisi GRK akan menekan pertumbuhan ekonomi negaranya, bahkan Presiden Amerika George W Bush meminta kepada Senat Amerika ntuk tidak meratifikasi Protokol Kyoto.

Ada 40 negara yang masuk dalam Annex I atau negara-negara industri yaitu Australia, Austria, Belarus, Belgia, Bulgaria, Kanada, Kroatia, Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, , Irlandia, Italia Jepang, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Monako, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Ukraine, Inggris, Amerika

Sedangkan negara-negara Annex-II yaitu Australia , Austria , Belgium , Canada , Denmark , Finland , France , Germany , Greece , Iceland , Ireland , Italy , Japan , Luxembourg , Netherlands , New Zealand , Norway , Portugal , Spain , Sweden , Switzerland , United Kingdom , United States of America Australia, Austria, Belgia, Kanada, denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Luxembourg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris Raya, Amerika Serikat.

Rio ke Kopenhagen
Setelah KTT Bumi di Rio De Jeneiro, maka secara rutin setiap tahun digelar KTT Perubahan Iklim, dimulai pada 1995 COP 1 di Berlin, Jerman,

Pertama Konferensi Para Pihak UNFCCC terjadi pada musim semi tahun 1995 di Berlin, Jerman. Pada konferensi tersebut menyuarakan keprihatinan mengenai kemampuan negara `kemampuan untuk memenuhi komitmen di bawah Konvensi yang termaktub dalam "Mandat Berlin".

KTT Perubahan Iklim kedua digela di Jenewa, Swiss pada Juli 1996, dengan hasil penting yaitu Amerika menerima temuan-temuan ilmiah mengenai perubahan iklim dari IPCC dalam penilaian kedua (1995), dan menolak penyeragaman penyelarasan kebijakan dan menyerukan pengikatan secara hukum aim jangka menengah.

Pada KTT Perubahan Iklim ketiga di Kyoto, Jepang, ditetapkan Protokol Kyoto mengenai Perubahan Iklim setelah negosiasi yang intensif . Sebagian besar negara-negara industri dan sebagian Eropa sebagai negara transisi ekonomi (negara Annex II) sepakat untuk mengikat secara hukum pengurangan emisi gas rumah kaca rata-rata 6 sampai 8% di bawah tingkat 1990 antara tahun 2008-2012, yang didefinisikan sebagai emisi pertama periode anggaran.

Sedangkan KTT Perubahan Iklim keempat pada 1988 di Buenos Aires, Meksiko dengan program menyelesaikn isu-isu yang tersisa di Kyoto, sedangkan KTT Perubahan Iklim kelima digelar di Bonn, Jerman pada November 1999.

KTT Perubahan Iklim kelima diadakan di Hague, Belanda pada November 2000, sedangkan KTT Perubahan Iklim keenam digelar di Bonn, Jerman pada Juli 2001 yang menghasilkan perjanjian antara lain mengenai mekanisme yang fleksibel untuk pelaksanaan bersama dari perdagangan emisi dan mekanisme pembangunan bersih (CDM).

KTT Perubahan Iklim ketujuh digelar di Maroko pada Oktober-November 2001, dengan keputusan antar lain adanya aturan operasional tentang perdagangan karbon diantara pihdak dalam protokol.

Selanjutnya dilangsungkan KTT Perubahan Iklim kedelapan di New Delhi, India pada Oktober - November 2002, dan KTT Perubahan Iklim kesembilan di Milan, Italia pada Desember 2003, kemudian dilanjutkan KTT Perubahan Iklim kesepuluh di Buenos Aires, Argentina 6-17 December 2004, serta KTT Perubahan Iklim kesebelas di Montreal, Kanada pada November- Desember 2005.

KTT Perubahan Iklim keduabelas digelar di Nairobi, Kenya pada 6 - 17 November 2006, sedangkan KTT Perubahan Iklim ketigabelas digelar di Bali, Indonesia pada 3 - 15 Desember 2007 dengan hasil Rencana Aksi bali yang berisi mengenai waktu dan terstruktur negosiasi kerangka pasca 2012 (pengganti Protokol Kyoto).

Sedangkan KTT Perubahan Iklim keempat belas di gelar di Poznaƅ„, Polandia dimana para delegasi setuju pada prinsip-prinsip pembiayaan untuk dana untuk membantu negara-negara miskin mengatasi dampak perubahan iklim, sementara KTT Perubahan Iklim ke-15 akan digelar di Kopenhagen Denmark pada Desember 2009.

KTT Perubahan Iklim ke-15 dengan program utama untuk membentuk sebuah kesepakatan iklim worldwide ambisius untuk periode dari 2012 ketika periode komitmen pertama di bawah Protokol Kyoto berakhir. (*)

That's the latest from the tech authorities. Once you're familiar with these ideas, you'll be ready to move to the next level.

Mengintip Strategi Indonesia Hadapi Ekonomi China-India

When most people think of tech, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to tech than just the basics.
Jakarta (ANTARA News) - China dan India menjadi dua negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia dan makin berperan penting dalam ekonomi global. Kemampuan modal dan tenaga kerja yang besar memungkinkan China membangun industri manufaktur dan infrastruktur yang besar pula.

Akibatnya, negeri Tirai Bambu itu menguasai dunia dengan ekspor barang-barang manufaktur ke seluruh dunia.

Sementara itu, India menyita perhatian karena mampu mengembangkan bisnis berbasis ilmu pengetahuan berkelas dunia, seperti piranti lunak, jasa teknologi informatika, dan farmasi serta memasok sumber daya manusia terampil.

Di tengah krisis global, kedua negara itu mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia sementara negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Asia mengalami pertumbuhan negatif.

Ekonomi China makin meraksasa dengan cadangan devisa negeri menembus 2,27 triliun dolar AS pada akhir September 2009. Bahkan negeri itu menyalip kekuatan ekonomi negara-negara maju, seperti Inggris, Prancis, dan Italia.

India, sebagai negara industri baru yang giat melakukan transformasi ekonomi, kini memiliki cadangan devisa sekitar 200 miliar dolar AS. Bandingkan dengan cadangan ekonomi Amerika Serikat yang 72,5 miliar dolar AS, dan Inggris sebesar 71,1 miliar dolar AS.

Peneliti Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Indonesia Nugroho Purwantoro mengatakan, China dan India menjelma sebagai magnet terkuat dalam menarik investasi, menciptakan perusahaan-perusahaan lokal terkemuka, sekaligus menjadi pemain di pasar internasional.

Menurut Nugroho, meskipun sama-sama terus melakukan transformasi ekonomi, namun pendekatan yang digunakan China dan India cenderung berbeda.

Campur tangan pemerintah China lebih besar dalam kegiatan ekonomi dibanding India. China melakukan investasi besar-besaran pada infrastruktur fisik, sebaliknya sejak pertengahan 1980 pemerintah India mengurangi intervensi pada dunia bisnis.

"Dari sisi penanaman modal, China antusias menerima investasi asing sementara India cenderung curiga terhadap investasi asing sehingga pertumbuhan ekonomi lebih didorong tingginya permintaan domestik," kata Nugroho.

Jika China berhasil mendominasi ekspor barang manufaktur dunia, dan produksi mesin, India --dengan revolusi teknologi informasi yang digulirkan sejak 1999-- kini menjadi foundation produksi piranti lunak dan produk teknologi informasi untuk pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.

Muncul perdebatan, apakah suatu perusahaan harus fokus ke pasar China atau India terlebih setelah kedua negara itu bermitra dagang (bilateral) dengan nilai perdagangan mencapai 225 miliar dolar, atau setara dengan nilai perdagangan antara China dengan AS pada tahun 2006.

"Saat keduanya semakin menyatu, akan sulit bagi orang lain untuk dapat dengan mudah masuk ke dalamnya," kata Nugroho.

Lantas apa dampak dari menguatnya ekonomi kedua negara tersebut terhadap perekonomian Indonesia? Bagaimana strategi pemerintah dan pengusaha Indonesia menghadapi China dan India?

Dengan China, neraca perdagangan ekspor nonmigas Indonesia defisit, artinya Indonesia mengimpor lebih banyak ketimbang ekspor ke China.

Total perdagangan Indonesia dengan China periode Mei 2009, mencapai 9,2 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke China 4,3 miliar dolar sementara impor dari China mencapai 4,9 miliar dolar AS.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Sementara itu, perdagangan Indonesia dengan India saat ini tercatat surplus dengan sum perdagangan 6,5 miliar dolar AS.

Manfaatkan potensi
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan potensi pasar China dan India yang sangat besar dengan memasok produk berbasis manufaktur.

"Memanfaatkan pasar domestik China dan India dengan ekspor produk berbasis manufaktur, diharapkan dapat mendorong neraca perdagangan Indonesia dengan dua negara itu," kata Mari.

Selama ini ekspor Indonesia ke China dan India masih berbasis pada sumber alam, seperti gas, batubara, produk baja, karet, aluminium, dan bahan baku penolong lainnya.

Dengan potensi pasar yang besar di kedua negara itu, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan peluang dengan memasok produk-produk barang setengah jadi, selain juga tetap mempertahankan ekspor berbasis sumber daya alam.

Selain memiliki penduduk yang besar atau masuk dalam tiga besar di dunia, China, India, dan Indonesia juga menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia saat krisis worldwide masih berlangsung.

Menurut catatan, pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2009 diperkirakan mencapai delapan persen, India pada tahun ini diperkirakan mencapai 6,5 persen, sedangkan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melewati enam persen pada 2011 dan 2012.

Mari berpendapat, Indonesia setidaknya menetapkan tiga strategi menghadapi China dan India, yaitu menjadikan kedua negara itu sebagai pasar dan peluang investasi, kedua bersaing dalam perekonomian, dan ke tiga melakukan sinergi.

Keuntungan strategis yang bisa diperoleh Indonesia dari eksistensi bisnis China dan India, yaitu pada skala bisnis, kekuatan yang saling menunjang, alih pengetahuan, dan mengurangi risiko.

Mari meyakini, Indonesia sangat mungkin bersaing dengan China dan India karena Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang potensial untuk dikembangkan.

Menurut catatan Laporan Standard Chartered Bank berjudul "Indonesia, Bangkitnya Sumber Pertumbuhan Ekonomi Asia", tiga kategori negara yang mampu memenangkan transformasi bisnis, yaitu memiliki sumber-sumber keuangan, memiliki sumber daya energi dan komoditas, dan mampu beradaptasi dan berubah.

Ekonom Senior StanChart Indonesia Fauzi Ichsan mengakui, Indonesia belum memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai, sehingga menjadi tantangan bagaimana menarik investasi asing untuk mengolah potensi ekonomi.

Bisa jadi, banyak kalangan ragu bahwa Indonesia dapat menjaring investor dan mengolah potensi ekonomi. Akan tetapi, stabilitas politik, perbaikan iklim usaha, dan keseriusan memberantas korupsi diharapkan dapat meningkatkan persepsi investor terhadap Indonesia.

Perbaikan iklim usaha di dalam negeri mutlak diperlukan, sejalan dengan perkembangan kawasan Asia Tenggara yang mendorong perdagangan antar regional dan menarik arus investasi masuk.

Dari sisi skala ekonomi, Indonesia cukup besar karena memiliki jumlah penduduk 228 juta orang atau negara dengan populasi terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.

Untuk itu Indonesia harus memanfaatkan sektor yang tidak dimiliki kedua negara itu, yaitu sumber daya alam melimpah dan di ekonomi bidang kreatif, selain juga keunggulan sektor pariwisata Indonesia.

Setidaknya, wisatawan China yang berkunjung ke luar negeri setiap tahun bisa mencapai 25 juta orang. ini menjadi potensi yang dapat digarap untuk berkunjung ke Indonesia.(*)

That's how things stand right now. Keep in mind that any subject can change over time, so be sure you keep up with the latest news.

Mobil-mobil "James Bond" yang "Made in" Kamboja

Have you ever wondered what exactly is up with tech? This informative report can give you an insight into everything you've ever wanted to know about tech.
Jakarta (ANTARA News) - Satu mobil convertible (tanpa atap) warna emas di jalanan Kamboja seolah memaksa orang untuk berpaling menegokkan kepala. Tapi tidak itu saja, penciptanya, Nhean Phaloek memberi klaim "luar biasa" yaitu mobil tersebut dapat "beroperasi secara telepati". "Saya hanya menjentikkan jari dan pintu mobil tersebut terbuka. Atau saya hanya memikirkan membuka pintu mobil, dan pintu itu serta-merta terbuka," kata pria yang berusia 51 tahun itu, saat dengan bangga memperlihatkan mobil rakitannya, yang diberi nama Angkor 333-2010.

Orang-orang yang melihatnya menahan nafas saat ia memperlihatkan praktek tersebut. Phaloek harus mengeluarkan 5.000 dolar AS dan memerlukan waktu 19 bulan untuk membuat kendaraan dari serat-kaca itu. Namun Phaloek benar-benar tak mau mengungkapkan sistem pengendali jarak jauh di balik tindakannya, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP.

Hanya sedikit orang Kamboja yang membuat mobil mereka sendiri, tapi Phaloek bermimpin mobil dengan dua tempat duduk tersebut akan membantu menempa industri otomotif di negeri itu, yang tetap miskin setelah beberapa dasawarsa konflik.

"Saya sangat bergairah dan bangga dengan mobil ini karena banyak orang mengagumi saya dan terus bertanya kepada saya mengenai bagaimana saya dapat membuatnya," katanya. Ia menambahkan, mobil tersebut dapat mencapai kecepatan sampai lebih dari 100 kilometer per jam.

Kong Pharith, mantan guru fisika dan matematik yang berusia 48 tahun dan juga telah membuat mobil sendiri, mengatakan industri otomotif akan mekar di Kamboja.

"Pekerjaan kami akan menjadi bagian dari kekuatan penggerak bagi generasi mendatang untuk memasuki temuan baru dan memperlihatkan kepada dunia bahwa Kamboja memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang anda kira tak dapat kami kerjakan," katanya.

Penemunya, yang pertama kali menarik perhatian nasional pada 2005 karena membuat sepeda yang bertenaga Matahari, berpendapat ia sekarang benar-benar telah membuat hasil yang sungguh unik, kendaraan mirip jeep dengan warna oranye dan memiliki board surya di atapnya.

Sementara itu Kong Pharith mengatakan ia memerlukan waktu empat bulan untuk merancang dan memberi sentuhan akhir pada mobil "tribrid"-nya, yang beroperasi dengan memanfaatkan energi surya, listrik dan bensin, sehingga dapat mencapai kecepatan 40 kilometer per jam dengan mesin 2.000 watt.

"Saya benar-benar bahagia dengan prestasi saya, tapi belum puas," kata Pharith. Ia menambahkan kekurangan bahan dan teknologi contemporary di Kamboja adalah penghalang utama bagi produksi yang memadai.

Impian untuk membuat mobil di Kamboja mungkin tak jauh lagi untuk terwujud. Para pejabat telah mengumumkan rencana perusahaan pembuat mobil Korea Selatan, Hyundai, akan membuka pabrik di Kamboja barat-daya, sehingga dapat merakit sebanyak 3.000 kendaraan per tahun.

Kamboja sebenarnya telah merakit mobil di satu pabrik selama 1960-an, sebelum negeri tersebut terjerumus di dalam kancah Perang Vietnam.

I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.

Selama masa produksi yang singkat, mobil yang dikenal dengan nama "Angkor" itu dibuat dari suku-cadang bring in dan ban buatan dalam negeri.

Kendaraan yang pada dasarnya dirakit di Kamboja juga masih digunakan di daerah pedesaan, tempat tinggal sebanyak 80 persen dari 14 juta warga di negeri tersebut.

Para petani seringkali tergantung atas "sapi robot", truk besar dengan bak terbuka buatan toko dengan menggunakan mesin China atau Vietnam, yang digunakan untuk membawa orang dan beras.

Mesin itu, yang biasanya berharga dua ribu dolar AS, juga berfungsi sebagai generator atau pompa air ketika benda tersebut tak berada di jalan pedesaan yang panjang dan berlubang.

Namun di Phnom Penh, kaum elit dan masyarakat kelas menengah seringkali terlihat mengendarai mobil impor, yang dipandang sebagai lambang prestise dan status.

"(Rakyat Kamboja) memberi lebih banyak perhatian mereka kepada mobil mereka ketimbang pakaian yang mereka beli," kata Jean Boris Roux --yang mengimpor kendaraan Ford ke Kamboja sebagai boss RM Asia di negeri itu.

"Saya kira sangat penting bagi rakyat Kamboja untuk memperlihatkan keberhasilan di dalam kehidupan profesional mereka melalui kendaraan yang mereka kemudikan," katanya.

Meskipun rakyat Kamboja mencintai mobil, Roux dan beberapa pengulas lain mengatakan industri domestik yang diragukan akan segera muncul --terutama sejak tetangganya, Thailand, tetap menjadi raksasa perakitan otomotif di Asia.

"Ini bukan hanya sekedar memiliki empat tembok (buat satu pabrik). Anda memerlukan ratusan perusahaan yang memasok kursi, roda kemudi, atap ... Ini takkan terjadi di Kamboja selama bertahun-tahun," kata Roux.

Sampai saat itu, Nhean Phaloek mengatakan ia terus membuat mobil.

Angkor 333-2010 adalah mobil ketiga yang telah ia buat, dan yang pertama yang berbicara. Ketika ia membanting, terdengar suara erangan di dasbor, "Mengapa engkau menutup aku dengan sangat keras?"

"Puluhan tamu lokal dan asing telah datang dan melihat mobil saya," kata Nhean Phaloek sambil tersenyum. "Seorang pria Inggris memberitahu saya bahwa itu adalah mobil James Bond-nya Kamboja."(*)

Don't limit yourself by refusing to learn the details about tech. The more you know, the easier it will be to focus on what's important.

Sunday, November 29, 2009

Jamsostek, Antara Iuran dan Cakupan Kepesertaan

Have you ever wondered if what you know about tech is accurate? Consider the following paragraphs and compare what you know to the latest info on tech.
Jakarta (ANTARA News) - Berapakah sumbangsih pengusaha untuk memenuhi kebutuhan normatif pekerja, khususnya perlindungan dari risiko kerja?. Jawabannya sangat mengejutkan, kecil sekali, bahkan lebih kecil dibanding perlindungan yang diberikan perusahaan-perusahaan di negara ASEAN, bahkan di wilayah Afrika sekalipun. Di Indonesia, iuran pengusaha hanya 3,7 persen, sedangkan iuran dari pekerja 2 persen (total 5,7 persen dari upah). Jika dibandingkan dengan iuran di Malaysia yang mencapai 20-22 persen dan di Singapura yang sebesar 36 persen maka iuran jaminan sosial di Indonesia sangat kecil.

Dengan kondisi demikian, tidak heran jika manfaat yang bisa diberikan PT Jamsostek belum maksimal, jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan jaminan sosial di Malaysia dan Singapura.

Di kedua negara tersebut, dana jaminan sosial bisa menjadi sudah penyangga dan jaring pengaman perekonomian negara, maka di Indonesia baru sekadar pemberian pinjaman uang muka perumahan, beasiswa dan pengobatan gratis.

Mengapa kondisi demikian?. Jawabannya, ada pada pemerintah dan DPR karena kedua pilar negara inilah yang menentukan peraturan perundangan yang menjadi dasar dari penyelenggaraan jaminan sosial.

Seperti diketahui, jaminan sosial (social security) adalah hak asasi pekerja yang dijamin UU, serta tercantum dalam salah satu konvensi ILO. Dari segi peraturan perundangan, hak tersebut sangat kuat. Pengusaha yang melanggar aturan tersebut dikenakan sanksi denda dan atau kurungan badan (penjara).

Namun, lihatlah information terakhir yang dikeluarkan PT Jamsostek. Hanya, sekitar 8 juta pekerja yang menjadi peserta aktif, sisanya sekitar 17 juta pekerja menjadi peserta pasif (tidak membayar atau tersendat-sendat dalam pembayaran iuran).

Itu artinya perusahaan, hanya mendaftarkan, lalu membayar iuran di bulan-bulan pertama lalu nunggak. Kondisi itu diperparah lagi dengan masih maraknya praktik pendaftaran sebagai tenaga kerja (PDS TK) dan PDS upah.

Dalam praktik PDS TK, perusahaan hanya mendaftarkan sebagian pekerjanya, sisanya tidak didaftarkan, sedangkan pada praktik PDS upah, perusahaan hanya membayar iuran berdasarkan upah pokok, sedangkan tunjangan dan pendapatan lainnya tidak.

Kondisi ini, belum seberapa. Bagaimana dengan ketaatan badan usaha milik negara (BUMN) dalam kepesertaan Jamsostek?. Jawabannya, belum semua dari mereka yang taat. Praktik PDS TK dan PDS upah masih terjadi atas mereka.


Ketaatan BUMN

Lebih parah lagi, ada perusahaan negara (diantaranya PLN) yang tidak mendaftarkan perusahaannya dalam agenda Jamsostek. Artinya, perusahaan milik negara sendiri tidak taat pada peraturan perburuhan yang dibuat pemerintah dan DPR.

Jika menimbang kondisi demikian, di mana kewibawaan pemerintah dalam menjalankan agenda yang dirancangnya sendiri?. Bukankah pemerintah yang berkewajiban memberi pekerjaan dan melindungi pekerjanya?.

Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to tech than you may have first thought.

Bukankah pemerintah yang harus menegakkan aturannya sebelum aturan itu ditegakkan (dikenakan) kepada pihak lain (swasta)? dan, masih banyak pertanyaan besar lain yang harus dijawab.

Dalam konteks, penyelenggaraan Jamsostek, maka Depnakertrans yang menjadi pintu utama penegakan hukum. Instansi ini memiliki pegawai pengawas dan juga pegawai penyidik.

PNS dengan kualifikasi tersebut dapat membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan menyeret pengusaha nakal ke pengadilan. Lalu, lihatlah, seberapa banyak pengusaha nakal, termasuk direksi BUMN yang tidak memenuhi hak pekerjanya yang diseret ke pengadilan?.

Jawabannya, kecil sekali (kata lain untuk tidak ada) dan tidak memberi efek jera. Jika, penegakan hukum (law enforcement) dilaksanakan maka praktik PDS TK, PDS upah, bahkan pengabaian kepesertaan tidak akan terjadi, termasuk di badan usaha negara milik negara.

Kondisi yang terjadi pada upaya pemenuhan hak pekerja PLN, misalnya, direksi menyatakan sudah memberikan perlindungan yang lebih baik pada pekerja, kebijakan itu didukung oleh elit serikat pekerja BUMN tersebut.

Permasalahan, bukan pada perlindungan yang lebih baik (meskipun itu kebenarannya bisa dipertanyakan), tetapi pada kepatuhan BUMN pada UU yang dibuat oleh pemiliknya (pemerintah).

Pemberian perlindungan yang lebih baik, tidak menggugurkan kewajiban BUMN atau swasta untuk mengikutsertakan pekerjanya dalam agenda jaminan sosial. Sudah terlalu banyak kasus, perusahaan asuransi (dalam dan luar negeri) abai pada kewajibannya.

Lalu, apa jadinya jika suatu perusahaan asuransi swasta abai pada kewajiban jangka panjang (jaminan hari tua, misalnya) dari nasabahnya?.

Karena itu pula, pada semua negara --Amerika Serikat yang open-minded sekalipun-- menjadikan pemerintah sebagai penanggungjawab pelaksanaan jaminan sosial melalui badan usaha atau waliamanah yang ditunjuk dan dijamin keberadaannya.

Artinya, pemerintah menjamin semua iuran dan manfaat dari jaminan sosial akan sampai kepada pekerja hingga dia pensiun nantinya. Jaminan hari tua pekerja hanya mungkin tidak terbayar jika pemerintah negara tersebut pailit (bubar).

Jika, di negara-negara maju, bahkan negara dunia ketiga sekalipun, kepesertaan jaminan sosial mencapai 80-95 persen, maka di Indonesia, peserta aktifnya hanya 8 juta dari sekitar 30 juta pekerja formal, dan akan lebih kecil lagi jika dibandingkan dengan 92 juta pekerja formal dan informal.

Inilah penyelanggaraan jaminan sosial ala Indonesia, dimana sejumlah anomali terjadi, seperti anomali penegakan hukum umumnya, dimana penyalur suap menjadi tersangka, sementara penyedia uang suap bebas kemana-mana.

Akankah semua pekerja mendapatkan hak normatifnya?. Jawabannya ada pada pemerintah dan DPR, garda terdepan penyelenggaraan negara.(*)

So now you know a little bit about tech. Even if you don't know everything, you've done something worthwhile: you've expanded your knowledge.

Dai Tunanetra KH Aan Ingin Jadi Manusia Bermanfaat

When you think about tech, what do you think of first? Which aspects of tech are important, which are essential, and which ones can you take or leave? You be the judge.
Bandung (ANTARA News) - Kehilangan indera penglihatan tidak mematikan semangat dan rasa percaya diri seorang pria paruh baya ini untuk menjalani hidup dan menjadi seorang manusia yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Itulah KH Aan Zuhana (67), Mantan Ketuan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), yang juga dikenal sebagai seorang da'i serta motivator bagi kaum tunanetra.

"Dalam menjalani hidup, saya selalu memegang prinsip bahwa saya harus menjadi manusia yang bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang di sekitar saya juga," kata pria kelahiran Ciamis, 29 November Mei 1942 silam itu.

Meski tidak dapat melihat, semangatnya yang pantang menyerah membuat dia merasa bersyukur dengan keadaan fisik yang terbatas, namun memiliki cita-cita yang tinggi seperti orang usual yang bisa menggunakan indra penglihatannya.

Semangat serta prinsip hidup KH Aan Zuhana, ditularkannya kepada kaum tunanetra melalui kegiatan pengajian setiap satu minggu sekali.

"Setiap satu minggu sekali, saya selalu mengadakan pengajian rutinan di Jalan Hergamanah khusus untuk tunanetra," katanya.

Selain materi pengajian seperti pembahasan hadist dan AlQuran, dirinya juga menyisipkan materi motivasi hidup bagi kaum tunanetra.

Menurut dia, pengajian yang dilaksanakan oleh dirinya, dinilai sebagai ajang silaturahmi serta berbagi pengalaman hidup diantara sesama kaum tunanetra.

"Bisa berkumpul di pengajian tersebut merupakan kebahagian tersendiri bagi saya dan jamaah saya," ujarnya yang ditemui di kediamannya, di Jalan Trowulan IV Komplek Parmindo, Kota Cimahi.

Ia menilai, salah satu investasi yang tak ternilai di dalam hidupnya ialah jika kita mau berbagi ilmu dengan sesama.

"Saya percaya, bahwa dengan kita mau berbagai ilmu yang kita miliki kepada orang lain, itu merupakan sebuah investasi berharga dalam hidup," ujar bapak lima orang anak ini.

The best time to learn about tech is before you're in the thick of things. Wise readers will keep reading to earn some valuable tech experience while it's still free.

Dalam memberikan motivasi hidup kepada kaum tunanetra, KH Aan selalu menyertakan nilai-nilai agama di dalamnya.

"Islam selalu mengajarkan kebaikan kepada semua kaum, termasuk mereka (kaum tunanetra)," katanya.

Disadari oleh kaum tunanetra, kehadiran ITMI telah memberi dukungan yang cukup berarti bagi mereka.

"Kaum tunanetra memang memiliki keterbatasan, namun apakah dengan begitu lantas kami hanya diam saja. Padahal ilmu Islam wajib diketahui oleh setiap Muslim sebagai pedoman hidup," ujarnya.

Dirinya berharap, dengan adanya pembinaan yang diberikan bagi kaum tunanetra, mereka mampu memberi kontribusi dari apa dimiliki dalam kehidupan ini.

Hingga saat ini, dari 400 kaum tunananetra serta yang dibina oleh ITMI Jabar, ada mereka yang sudah terjun untuk berdakwah.

KH Aan mengakui bahwa salah satu kesulitan besar dalam hidup sebagai tunanetra adalah dalam menjemput rejeki dari Allah SWT.

Pada umumnya tunanetra di Indonesia bekerja sebagai pemijat. Namun, berkat pembinaan yang dilakukan oleh dirinya, beberapa orang tunanetra ada juga menjadi pengajar dan pekerjaan lain seperti pemusik, penyanyi, juru dakwah, bahkan pegawai negeri sipil (PNS).

Dirinya percaya bahwa dengan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, termasuk kaum tunanetra, maka tantangan hidup bisa dilalui.

"Allah tidak pernah sia-sia dalam menciptakan mahkluknya, termasuk tunanetra. Saya yakin dengan memfaatkan apa yang kita punya dan bisa memaksimalkan potensi diri yang dimiliki, kita bisa melewati rintangan hidup. Itu yang saya tanamkan kepada anak didik saya,"

Dirinya berharap, kaum tunanetra di Indonesia bisa tetap menjaga rasa percaya dirinya meskipun memiliki keterbatasan.

"Saya ingin kaum tunanetra tetap percaya diri dan bukan tidak mungkin ke depannya jika kelak nanti orang 'melek' dituntut oleh kaum tunanetra," kata KH Aan.
(*)

Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on tech.

Saturday, November 28, 2009

Memahami Kembali Etika

Have you ever wondered if what you know about tech is accurate? Consider the following paragraphs and compare what you know to the latest info on tech.
Jakarta (ANTARA News) - Dengan mengamati perkembangan pemahaman dan penerapan etika, baik dalam organisasi bisnis, pemerintahan, dan sosial, maka bagi banyak orang terlihat masih cukup banyak muncul sikap ambivalen. Di satu pihak, mereka menyatakan diri seolah pembawa obor peradaban organisasi (organizational civilization), tetapi di pihak lain ada saja yang memamerkan peranan dan perilaku yang membenarkan denyut organisasi amoral.

Etika organisasi, baik itu organisasi pemerintahan, bisnis atau sosial, adalah etika terapan dengan prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) prinsip manfaat ; 2. prinsip hak-hak asasi dan prinsip keadilan. Etika terapan dengan refleksi yang berlandaskan nilai (value-based) yang setiap saat menggugat para eksekutif dari puncak sampai eselon penyelia , secara indivudual maupun kolektif.

Refleksi moral adalah titik sentralnya. Dalam hal ini pada etika memiliki tantangannya œbagaimana perilaku organisasi menjawab pertanyaan yang erat kaitanya dengan nilai-nilai basic dalam masyarakat luas, dari pusat sampai daerah-daerah jauh dari pusat organisasi, bisnis, pemerintahan, sosial nirlaba, yang fokusnya terhadap hak, keadilan, persamaan, manfaat, dan kebajikan (rights, justice, equity, utility, and virtue)".

Kalau muncul ambivalensi, karena banyak organisasi dikelola dari atasan ke bawahan (top-down) dan sikap pandang yang berada di puncak adalah selalu benar dan yang dijajaran berikutnya hanya berkewajiban melaksanakan petuah-petuah atasannya.

Dalam organisasi bisnis, maka upaya mencari efisiensi ekonomi dengan motif laba merupakan inti ilmu manajemen, sedangkan upaya mencari keadilan dan perdamaian/harmoni melalui menajemen yang peka dan efektif pada tata-nilai adalah intinya management of principles (manajemen bertata-nilai). Jadi, manajemen bukan hanya teknik dengan information statistik matematis semata tetapi ada tata nilainya. Tata nilai ini juga berlaku bagi pelaku birokrasi dan sosial.

Menghadapi gugatan moral, maka bagi setiap manusia agaknya hal itu adalah urusan pribadi di kalangan masyarakat berbudaya, baik dalam bisnis maupun pemerintahan, dan sosial. Sejak kecil manusia Indonesia dididik untuk memiliki kepatuhan moral, perlunya mencari harmoni, mengendalikan diri, bertanggung jawab, berterima kasih kepada orang tua dan sesama yang melayani, termasuk yang berada di kelas menengah sekaligus bawah.

Jadi, bagi masyarakat di negeri ini ada norma-norma yang harus diinternalisasikan dalam setiap pelaku pengambil keputusan. Kepekaan moral etis yang seringkali diabaikan, maka berarti harus menggerakkan kembali menjiwai diri manusia. Dengan demikian, bagi mereka setiap pengambilan keputusan, baik strategis maupun operasional, yang mencerminkan interaksi antara otak rasional dan kepekaan etis wajiblah tertanam secara hakiki (built-in) dalam diri manusia sebagai anggota masyarakat yang senantiasa menjiwai ukuran kebenaran, keadilan dan tata nilai.

Dalam dunia bisnis, maka bagi mereka itu faktor pengaruh moral tidak hanya terbatas pada interaksi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dan memiliki pemerintahan yang baik dalam kepemimpinan dalam wujud sistem hukum dilekati kebijakan kebijakan yang transparan. Namun, mereka juga wajib pula memahami bahwa untuk mencapai keberhasilan, maka serangkaian kebijakan tersebut harus dalam harmoni dengan hukum alam (the laws of nature), budaya dan hati nurani manusia umumnya.

Pengaruh moral atau faktor politik yang transparan bagi anggota masyarakat, apalagi yang terbilang kelas menengah merasakan secara riil, tanpa tidak nyaman untuk menggugat kesadaran moralitas pihak birokrasi, termasuk para penegak hukum sebagai abdi masyarakat.

If you don't have accurate details regarding tech, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Hal yang acapkali menjadi isu dalam keseharian adalah sedalam mana kita sebagai manusia sadar akan nilai kemanusiaan (humanitas) yang berarti suatu kehidupan di tengah-tengah berbagai kesibukan rasional/praktis, serta menghayati kontemplasi dengan menggugat diri "apakah langkah dan berbagai keputusan dari yang sederhana sampai strategis yang diambil sudah benar?". Introspeksi semacam ini diharapkan berjalan teratur tanpa publisitas diri, atau jangan egoistis memikirkan citra diri sendiri atau bahkan malah menjadi pengecut yang tidak berani memperbaiki diri".

Dengan melakoni niat kesadaran diri (self-awarness), maka kita bakal berani memperbaiki ketimpangan dalam karakter yang pernah ada, dan meningkatkan kemanusiaan. Makin jelas bahwa tanggung jawab moral kita itu tidak melulu dari luar yang dipaksakan, namun harus tumbuh secara mandiri dalam pengertian pribadi ataupun anggota organisasinya sendiri.

Selama ini masih banyak pengamat, birokrat dan politisi di negeri ini terlihat suka menutup-tutupi kelemahan moral diri dengan ungkapan yang indah bunyinya yang dapat dimaknai sebagai hal "mau atau berani" memberi bobot pada etika terapan, namun pada kenyataannya hanya sebatas ucapan sloganistis, bahkan berperilaku tidak humanis.

Dalam era keterbukaan yang penuh dinamika, maka tugas manusia sesuai kesadaran diri dan kapasitasnya adalah mampu mulai kembali mengelola pribadi, membereskan rumah tangga, organisasi, bahkan negara dan bangsanya.

Semua pihak tentunya perlu melengkapi diri dengan pengetahuan yang diperlukan secara berkesinambungan. Sikap pandang yang sederhana ini tanpa tekanan tekanan teori yang serba rumit, yang kalau dilakoni akan membangun kesadaran moral diri.

Sebaliknya, bagi seseorang yang mengutamakan relativisme etik, dimana ukuran dan kriteria baik-buruk, adil-tidak adil, jujur-tidak jujur, maka seringkali menjadi ukuran pribadi berupa pembenaran diri.

Berabjak dari sejumlah hal inilah, maka kita semua merasakan bahwasanya etika adalah tuntutan harkat etis manusia dan tidak layak dipenggal-penggal atau ditunda untuk membenarkan tindakan tidak adil dan tidak bermoral terhadap sesama manusia. Ada norma-norma yang harus berkesinambungan diinternalisasikan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Kepekaan moral etis (moral ethical sensitivity) yang perlu tetap menjiwai perilaku manusia.

Di dunia Timur atau Asia, makamasyarakatnya seharusnya memiliki kesadaran humanitas diri yang berarti suatu kehidupan dengan kontemplasi kerendahan hati (humble contemplation), dan senantiasa menguji perasaan dengan menanyai diri apakah serangkaian keputusan yang dibuat tepat atau tidak.

Mawas diri menjadi tantangan untuk "jangan memikirkan diri sendiriœ atau œjangan bersikap pengecut dengan relativisme etik. Menggugat diri adalah satu keharusan pula, karena seseorang dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari mudah kehilangan arah mengenal pribadi yang beretika.

Untuk memberi bobot humanitas, masyarakat Timur atau Asia juga mengenal prasyaratbaku berupa banyak belajar (study and learning), dan bukan pamer kekakuan belajar secara klasikal layaknya hanya menebar wacana, melainkan dengan studi kelompok dan kontemplasi serius secara teratur. (*)

*) Bob Widyahartono M.A. (bobwidya@cbn.net.id) adalah pengamat ekonomi Asia Timur; Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (FE Untar) Jakarta.

That's how things stand right now. Keep in mind that any subject can change over time, so be sure you keep up with the latest news.

Dubai Yang Kaya Raya pun Diterkam Krisis

Have you ever wondered if what you know about tech is accurate? Consider the following paragraphs and compare what you know to the latest info on tech.
Abu Dhabi (ANTARA News/Reuters) - Abu Dhabi, kota makmur yang menjadi ibukota Uni Emirat Arab, akan hati-hati memilih langkah bagaimana membantu emirat tetangganya yang sedang dililit utang, Dubai, demikian seorang pejabat older UEA, menyusul timbulnya kekhawatiran bahwa gagal bayarnya Dubai akan membuat pasar worldwide bergejolak lagi. "Kami akan memperhatikan komitmen-komitmen Dubai dan mendekati mereka berdasarkan kasus per kasus. Itu tidak berarti bahwa Abu Dhabi akan menanggung utang-utang Dubai," kata pejabat pemerintahan UEA di Abu Dhabi kepada Reuters via telepon.

Krisis Dubai meledak, Rabu lalu, manakala salah satu emir di UEA yang terkenal dengan gaya hidupnya yang "wah" dan memiliki gedung tertinggi di dunia ini, mengungkapkan akan menunda pembayaran utang salah satu perusahaan induknya sehingga membuat marah investor dan pasar worldwide terhempas.

Bantuan selektif terhadap perusahaan-perusahan yang tergabung dalam "Dubai Inc.," sebuah jaringan industri-industri setengah berdaulat, daripada dengan memberikan bantuan terbuka, akan membuat investor tidak terlalu bergolak karena mereka bertahun-tahun lamanya menilai rezim konervatif Abu Dhabi berhasil memberikan jaring pengaman untuk tetangganya yang sedang bermasalah itu.

"Sejumlah entitas di Dubai berbentuk swasta dan semi pemerintah. Abu Dhabi akan hati-hati memilih, kapan dan mana yang mesti dibantu," kata pejabat yang menolak menyebutkan jati dirinya karena tidak berhak menyampaikan keterangan kepada media.

Saat ini yang menjadi perhatian adalah dana 59 miliar dolar AS dalam bentuk utang pemerintah yang dikendalikan oleh perusahan induk Dubai World dan lengan bisnis propertinya Nakheel, yang adalah pengembang pulau bertabur pohon palem untuk para selebritis kaya raya.

Dubai menunda pembayaran utang Nakheel sampai enam bulan ke depan, melalui pengumuman yang mengagetkan banyak kalangan, beberapa hari setelah libur panjang nasional.

Para pemimpin dunia termasuk PM Inggris Gordon Brown dan PM Prancis Francois Fillon menyatakan perekonomian gobal yang tengah menuju kepulihannya setelah dua tahun dilanda krisis keuangan, kini cukup kuat menghadapi guncangan seperti ini.

Akibatnya, pasar pun mulai memulihkan diri, setelah sebelumnya bank-bank di luar kawasan Teluk menyatakan bahwa mereka tidak terpengarh oleh krisis utang Dubai.

India yang mendapat 10-12 persen pajak dari para pekerjanya di UEA, mengatakan akan terus memantai situasi di Dubai, namun berharap krisis Dubai tidak berdampak ke negeri itu.

Di kawasan Teluk sendiri, rincian eksposur utang bank-bank lokal di Dubai mulai terkuak ke publik.

Bertahun-tahun berburu bisnis dalam gempita bisnis properti Dubai, membuat bank-bank Abu Dhabi menaruh eksposur utangnya dalam perusahan-perusahaan berbasis di Dubai setidaknya 30 persen dari sum penyaluran utangnya, kata para bankir older di Abu Dhabi, Jumat.

Di mata para investor, pertanyaannya adalah bukan apakah Abu Dhabi akan menolong Dubai, namun lebih kepada kapan dan bagaimana pertolongan itu dilakukan.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

Abu Dhabi, yang menguasai 90 persen dari ladang minyak yang membuat UEA menjadi pengekspor minyak ketiga di dunia, telah mengalokasikan sekitar 15 miliar dolar AS untuk pertolongan tak langsungnya kepada Dubai melalui bank sentral UEA dan dua bank swasta Abu Dhabi.

Seberapa banyak bantuan yang diberikan Abu Dhabi kepada tetangganya yang dililit utang itu, akan tergantung kepada bagaimana Dubai menjelaskan sikapnya terhadap soal-soal yang tak bisa ditanganinya.

"Sampai semuanya jelas, adalah sangat sulit mengambil keputusan berinvestasi lebih jauh lagi di obligasi-obligasi. Banyak hal yang mesti dijelaskan Dubai," kata pejabat UEA itu.

Pengawasan

Bank sentral UEA mengungkapkan bahwa mereka terus mencermati semua perkembangan untuk menjamin tidak ada satu pun upaya yang bisa merusak perekonomian nasional, kata juru bicara bank sentral UEA, Minggu.

"Bank sentral tengah memonitor perkembangan-perkembangan dengan sangat hati-hati untuk menjamin bahwa tidak ada dampak negatif terhadap perekonomian UEA," kata juru bicara itu kepada Reuters melalui telepon.

Secara konstitusional, setiap keemiran atau emirat (negara bagian) di UEA adalah kesatuan hukum yang terpisah dalam federasi yang longgar, dan masing-masing mengontrol sumber daya alam dan keuangannya.

Pemerintah central tidak mendapat jaminan masuk ke sumber-sumber daya itu, tidak pula berhak menanggung utang keemiran-keemiran itu.

Sebagai bagian dari agenda restrukturisasi Dubai, para investor telah diberitahu mengenai macetnya pembayaran obligasi sukuk senilai 3,5 miliar dolar AS milik pengembang Nakheel, yang akan jatuh tempo pada 14 Desember kelak.

Utang Dubai World yang mencapai 59 miliar dolar AS per Agustus 2009, membuat sum utang Dubai maksimal mencapai 80 miliar dolar AS.

Eksposur kredit bank-bank internasional di lembaga-lembaga terkait Dubai World bisa mencapai 12 miliar dolar AS, dalam bentuk utang sindikasi dan pinjaman bilateral, kata sejumlah sumber perbankan kepada Thomson Reuters LPC.

Pernyataan dari pemerintah Dubai diperkirakan disampaikan Senin nanti, saat pasar dibuka kembali setelah libur panjang Idul Adha. (*)

diterjemahkan Jafar Sidik

Now you can be a confident expert on tech. OK, maybe not an expert. But you should have something to bring to the table next time you join a discussion on tech.

Menggali Inspirasi dari Kisah 99 Tokoh Olah Raga

When most people think of tech, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to tech than just the basics.
Jakarta (ANTARA News) - Inspirasi tidak selalu datang ketika seseorang duduk sendiri di tempat sunyi nan senyap, tetapi bisa dari membaca buku mengenai kisah perjalanan hidup seseorang. Itulah yang diharapkan para penulis buku "99 Tokoh Olahraga Indonesia, Catatan Satu Abad (1908-2008)".

Buku berisi tentang kisah perjalanan tokoh-tokoh berprestasi dan berjasa bagi perkembangan olahraga di Tanah Air itu, oleh para penggagas, penulis, maupun penerbitnya diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa depan dalam mengukir prestasi di bidang olahraga.

Perbedaan mencolok buku setebal 278 ini dengan buku-buku himpunan profil atlet atau tokoh olahraga Indonesia lain adalah dalam hal pembagian rentang waktu, dimana diurutkan secara runut mengenai kisah tokoh pada masa prakemerdekaan hingga massa reformasi 2008.

Dalam masa prakemerdekaan dikisahkan bagaimana Ir Soeratin mempelopori pendirian Persatuan Sepak Raga Seloeroeh Indonesia yang kemudian menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga sekarang.

Kisah Soeratin yang mengawali kisah perjalanan 99 tokoh olahraga dalam buku ini sangatlah menyentuh. Ia yang bukan seorang atlet olahraga, telah berjuang tanpa lelah mempersatukan bangsa di tengah himpitan ideologi penjajahan Belanda, melalui sebuah organisasi olahraga sepakbola.

Menyimak perjuangan Soeratin yang menempatkan sepakbola sebagai sarana menanamkan semangat kebangsaan dan persatuan Indonesia, sungguh wajar jika penulis menyertakan sedikit kritik dalam tulisan mengenai Soeratin ini.

Penulis mengatakan, ide mempersatukan bangsa dengan sepakbola yang dipikirkan Soeratin sama sekali bertolak belakang dengan kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini yang lebih identik dengan cerita kerusuhan antar suporter atau manajer memukul wasit dan kisah-kisah "hitam" lainnya.

Setidaknya dengan membaca buku tentang sejarah persepakbolaan Indonesia di buku ini dari era Soeratin hingga Indonesia dijuluki "Macan Asia" pada 1950 hingga 1960-an, sungguh kita sekarang merasa kecil. Jangankan untuk bisa sejajar dengan klub-klub Eropa, di Asia saja kita selalu "keok".

Kisah Soeratin dan Ramang, sang tukang becak yang menjadi legenda sepakbola, hanyalah sepenggal dari kisah tokoh olahraga dalam buku "99 Tokoh Olahraga Indonesia" ini, karena masih ada kisah 97 tokoh olahraga lainnya yang juga menarik untuk diketahui.

Misal pada masa awal kemerdekaan, bagaimana Widodo Sosrodiningrat menyatukan pemimpin olahraga ke dalam PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia), terbentuknya KOI (Komite Oliampiade Indonesia) hingga sepak terjang Rita Suwobo sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Those of you not familiar with the latest on tech now have at least a basic understanding. But there's more to come.

Pembaca juga bisa menyimak mengenai kejayaan olahraga Indonesia di masa pemerintahan Presiden Soekarno ketika di tengah-tengah susahnya kehidupan rakyat waktu itu, ia berhasil membangun Gelora Bung Karno dan Kompleks Olahraga Senayan, dan Indonesia menjadi runner up Asian Games 1962 sekaligus menjadi tuan rumah pesta olahraga yang diikuti 17 negara tersebut.

Perjalanan tokoh dan olahragawan pada masa Orde Baru juga diceritakan dengan baik dalam buku ini, termasuk kejayaan perbulutangkisan Indonesia di kompetisi-kompetisi dunia seperti Piala Thomas dan Uber, Olimpiade dan All England.

Dengan penulisan terstruktur yang membagi perjalanan para tokoh Indonesia dalam enam periode masa, membuat pembaca buku ini bisa belajar dan membandingkan bagaimana kondisi perolahragaan Indonesia dari jaman pra kemerdekaan hingga masa reformasi.

Kenapa 99?

Meski sudah mengadopsi berbagai pemangku kepentingan dan mengisahkan perjalanan karier atlet dan tokoh olahraga dari berbagai cabang, bukan berarti buku ini tidak ada kekurangan.

Dalam hal jumlah tokoh yang ditulis, kenapa tim kerja buku ini membatasinya hanya 99. Apa alasan penentuan 99 tokoh, kenapa tidak 100 atau lebih? Angka 100 sebenarnya lebih "nyambung" jika dikaitkan dengan tema "Catatan Satu Abad" (100 tahun) dalam judul buku itu.

Pembatasan 99 tokoh membuat beberapa tokoh yang sebenarnya layak untuk ditulis dan dibagi pengalamannya kepada pembaca, entah sengaja atau tidak menjadi terlewatkan. Petinju legendaris Elyas Pical misalnya, prestasinya juga patut dikenang karena telah menjuarai kelas bantam yunior IBF pada tahun 1980-an. Ia juga petinju pertama Indonesia yang mampu menyabet gelar juara tinju dunia profesional.

Kekurangan-kekurangan ini bukan tidak disadari. Tim penulis dalam Sekapur Sirih juga mengakui hal itu. Menurut mereka, kesulitan-kesulitan memilih orang-orang yang pantas ditampilkan, membuat awal penggarapan buku ini agak tersendat.

Pemilihan 99 tokoh diputuskan setelah tim penulis melakukan verifikasi yang melibatkan pihak Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, pengamat sejarah olahraga Indonesia, dan para wartawan olahraga older Kantor Berita ANTARA, lembaga yang menggagas pembuatan buku ini.

Tim Penulis juga menyatakan minta maaf karena tidak bermaksud mengecilkan keberadaan para tokoh olahraga yang mungkin memang lebih pantas ditampilkan, tetapi tidak dikisahkan dalam buku tersebut.

Namun, terlepas dari kekurangan yang dimiliki, buku yang isinya tidak sekedar daftar riwayat prestasi para tokoh, tetapi juga mengupas berbagai aspek kehidupan para tokoh olahraga sebagai sosok manusia utuh, punya gagasan, harapan, kekecewaan, kesedihan, dan ketauladanan ini, patut menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun, baik pecinta olahraga atau pun bukan.

Selebihnya buku ini tentu pantas untuk dikoleksi sebagai salah satu dokumen penting tentang perkembangan, spirit, dan kejuangan olahraga di Indonesia.(*)

There's a lot to understand about tech. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.

Kulit Manusia Bisa Mendengar

Are you looking for some inside information on tech? Here's an up-to-date report from tech experts who should know.
Kulit mendengar? Memang itu terdengar tak masuk akal, tapi satu studi baru membuktikan, manusia bukan hanya mendengar dengan telinga, tapi juga melalui kulit. Temuan tersebut dilandasi atas percobaan. Peserta percobaan itu diminta mendengarkan suku kata sewaktu hembusan udara mengenai kulit mereka, lalu otak mereka akan menerima dan menyatukan informasi dari beragam indera untuk membuat gambaran mengenai keadaan sekeliling.

Bersama dengan pekerjaan lain baru-baru ini, penelitian itu melemparkan pandangan tradisional mengenai bagaimana orang menafsirkan dunia di kepala mereka.

"(Itu) sangat berbeda dari pendapat yang lebih tradisional, yang dilandasi atas kenyataan bahwa kita memiliki mata jadi kita mengira diri kita melihat informasi yang terlihat, dan kita memiliki telinga sehingga kita mengira diri kita mendengar informasi yang dapat didengar. Itu agak menyesatkan," kata peneliti studi tersebut Bryan Gick dari University of British Columbia, Vancouver, kepada penulis LiveScience Jeanna Bryner

"Penjelasan yang lebih mungkin ialah kita memiliki otak yang merasakan dan bukan kita memiliki mata yang melihat dan telinga yang mendengar." Dengan kemampuan semacam itu, Gick memandang manusia sebagai "mesin perasa seluruh tubuh", kata Bryner di laman livescience.com.

Penelitian tersebut, yang didanai oleh "Natural Sciences and Engineering Council of Canada" dan "National Institutes of Health", dirinci di dalam jurnal Nature, terbitan 26 November.

Karya Gick dibangun atas bermacam studi masa lalu yang memperlihatkan, misalnya, "kita dapat melihat cahaya dan mendengar suara", bahkan jika kita menyadarinya secara tak sengaja. Studi lain memperlihatkan "jika anda mengamati bibir seseorang bergerak dan mengira orang lain sedang berbicara, wilayah indera pendengaran di otak anda akan berpijar", kata Gick.

Banyak ilmuwan telah menjelaskan haluan penginderaan semacam itu sebagai hasil dari pengalaman, "sewaktu kita melihat dan mendengar orang berbicara sepanjang waktu sehingga alamiah untuk mengetahui bagaimana menyatukan apa yang kita lihat dengan apa yang kita dengar".

If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.

Pilihannya akan berupa kemampuan pembawaan. Dan dengan demikian Gick dan rekannya Donald Derrick, yang juga berasal dari University of Brititsh Columbia, mengkaji dua indera yang tidak secara umum berpasangan --pendengaran dan peraba-- untuk mengetahui pangkal persepsi.

Bagaimana kulit mendengar

Tim itu memusatkan perhatian pada suara yang diucapkan dengan hembusan, seperti "pa" dan "ta" yang melibatkan semburan udara yang tak dapat didengar ketika diucapkan, serta suara yang tak diucapkan dengan hembusan, seperti "ba" dan "da".

Peserta yang ditutup matanya mendengarkan rekaman suara pria yang mengatakan masing-masing dari keempat suku kata tersebut dan harus menekan tombol untuk menunjukkan suara mana yang mereka dengar ("pa, ta, ba atau da").

Semua peserta dibagi jadi tiga kelompok yang terdiri atas 22 orang, dan satu kelompok yang mendengarkan suku kata sementara hembusan udara ditiupkan ke tangan mereka, yang lain ditiupkan udara ke tengkuk mereka, dan kelompok pemantau mendengarkan suara tanpa hembusan udara.

Sebanyak 10 persen waktu saat udara dihembuskan ke kulit, semua peserta secara keliru menerima suku kata yang diucapkan tanpa hembusan udara sebagai sama dengan yang diucapkan dengan hembusan udara. Jadi, ketika orang itu mengatakan "ba", peserta tersebut akan menunjukkan mereka mendengar suara "pa".

Kelompok pemantau tak memperlihatkan persepsi keliru semacam itu.

Satu eksperimen lanjutan saat kulit peserta ditepuk dan bukan mendapatkan hembusan udara tak memperlihatkan campur-aduk antara suara yang diucapkan dengan dan tanpa hembusan udara.

Selanjutnya, Gick bekerja sama dengan beberapa ilmuwan dari University of California, San Francisco, untuk mengetahui bagaimana otak membiarkan integrasi banyak-indera semacam itu.(*)

Hopefully the sections above have contributed to your understanding of tech. Share your new understanding about tech with others. They'll thank you for it.

Friday, November 27, 2009

Berhaji, Mengejar Kesempurnaan Ibadah

You should be able to find several indispensable facts about tech in the following paragraphs. If there's at least one fact you didn't know before, imagine the difference it might make.
Jakarta, (ANTARA News) - Bagi setiap umat Muslim, di mana pun ia berdomisili, sangat mendambakan bisa menunaikan haji karena ibadah tersebut merupakan suatu kewajiban penting sepanjang hayat masih di kandung badan. Menunaikan ibadah haji menjadi salah satu barometer ketaqwaan seorang umat Muslim, apakah kaya atau miskin, dari mana pun ia berasal, berapa saja usianya, apakah ia berkulit hitam atau pun putih. Berhaji wajib dilaksanakan sepanjang persyaratannya sudah terpenuhi.

Persyaratan calon haji memang selain harus sehat fisik, cerebral dan mampu secara finansial juga harus memiliki tekad kuat untuk menunaikan rukun Islam tersebut.

Setiap umat Islam memang punya kewajiban yang dikenal sebagai rukun Islam, yaitu: mengucap syahadat, mendirikan shalat, berpuasa pada bulan Ramadhan, membayar zakat dan berhaji.

Dengan melaksanakan rukun-rukun tersebut, seseorang dapat disebut sempurna keislamannya.

Kendati hal tersebut kadang mengundang pertanyaan terkait dengan kualitas haji dan penghayatannya, tetapi yang jelas, sudah melaksanakan semua rukun Islam tersebut dapatlah disebut sempurna keislaman seseorang.

Namun untuk mengukur sempurna dan tidaknya keislaman seseorang, hanya Allah semata yang tahu. Demikian pula dalam melaksanakan ibadah haji.

Haji adalah ibadah yang relatif tidak begitu mudah dilaksanakan. Untuk melaksanakannya calon haji harus berbadan sehat, dan harus mempunyai perbekalan cukup, selain bagi pelaku, juga bagi keluarga yang ditinggalkannya.

Harus dipenuhinya persyaratan fisik serta kemampuan finansial terkait ibadah haji yang harus dilakukan di lapangan terbuka, di bawah cuaca yang sangat terik sekaligus dingin secara ekstrim, di tempat yang jauh dari tempat tinggal serta dalam waktu lama.

Calon haji sebaiknya juga punya bekal pengetahuan yang memadai, khususnya tentang manasik haji atau tata cara melakukan ibadah haji.

Lantaran persyaratan yang relatif berat tersebut, tak setiap orang sanggup melaksanakannya dengan sempurna. Tetapi, tetap saja semua umat Muslim menginginkan melaksanakan ibadah tersebut.

Lantas, yang banyak dipertanyakan orang awam dewasa ini, mengapa Allah memerintahkan umatnya melakukan ibadah haji yang cukup berat tadi?

Haji pada pokoknya adalah perjalanan mengubah diri menuju kepada Allah. Haji adalah sebuah contoh pertunjukan penciptaan Adam, perjuangan Ibarahim melawan godaan setan dan menegakkan ajaran Allah, serta rangkaian cobaan yang dialami Siti Hajar menghadapi kerasnya kehidupan.

Semua peristiwa itulah yang harus dihayati dan diingat oleh umat Islam melalui ibadah haji.

Begitu pentingnya semangat ibadah haji, sehingga ibadah ini hukumnya wajib dan termasuk salah satu rukun Islam. Kewajiban menjalankan ajaran Ibrahim ini diserukan kepada seluruh umat manusia, terlebih kepada umat Islam.

If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.

Beberapa tahun terakhir, biasanya menjelang prosesi puncak haji yang ditandai dengan wukuf di Arafah, khotib Masjidil Haram memanfaatkan kesempatannya untuk menyampaikan pesan penting dalam beribadah haji.

Inti pesan itu menyangkut komitmen mengesakan Allah (tauhid) dan komitmen sosial kemanusiaan (tolong-menolong). Termasuk menjaga kemurnian tauhid dan ketulusan niat ibadah haji.

Dengan cara itulah, maka tujuan ibadah haji yang mengorbankan harta dan tenaga yang besar, yakni haji mabrur bisa diraih.

Ketika umat Islam menunaikan ibadah haji, mereka juga harus berpakaian ihrom, yakni dua helai kain tak berjahit bagi laki-laki dan pakaian yang menutupi aurat bagi wanita menjadi simbol persamaan manusia di hadapan Allah. Tak ada kesombongan dan keangkuhan lagi.

Pada saat itu Allah menunjukkan kepada umatnya bahwa tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, pemimpin dan rakyat, yang hitam dan putih, orang Arab dan non-Arab, kecuali takwa kepada Allah.

Manusia harus selalu membersihkan diri dari syirik kepada Allah dengan menjaga kemurnian tauhid hanya kepada Allah sekaligus saling membantu dan tidak menyakiti sesama.

Kini, sekitar tiga juta umat Islam, termasuk dari Indonesia tengah memadati Padang Arafah, sekitar 25 km dari Makkah. Mereka melakukan wukuf yaitu berdiam sejenak di salah satu wilayah yang berdekatan dengan Jabal Rahmah.

Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan umat Islam. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: al-Hajju Arafat (haji adalah Arafah).

Karenanya, mereka yang menunaikan rukun Islam kelima meski dalam keadaan sakit diberangkatkan ke Arafah. Petugas kesehatan membawa mereka yang sakit dalam safari wukuf.

Momentum yang amat penting dalam rangka pelaksanaan ibadah haji ini juga mengingatkan seluruh umat Muslim saat Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan-pesan kepada umat Islam pada haji terakhir atau haji wada`.

Begitu penting pesan-pesan Nabi, hingga Nabi Muhammad SAW meminta kepada yang hadir untuk menyampaikan kepada yang tidak hadir.

"Wahai sekalian manusia. Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, dan kaum Muslim semua bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri."

Melalui pesannya itu, Nabi mengingatkan kepada umatnya untuk saling memelihara persaudaraan, karena melalui persaudaraan insani ini, akan bertambah rasa cinta manusia satu sama lain.

Dalam Islam, rasa cinta demikian tak hanya terhenti di situ saja. Seluruh manusia dari segenap penjuru dunia diminta untuk berkumpul di satu irama yang sama, tanpa adanya diskriminasi.

Dan, tempat berkumpul terbaik untuk itu ialah di tempat memancarnya cinta ini, yakni di Baitullah. Ka`bah, tempat umat Islam menghadap ketika shalat.(*)

Now you can understand why there's a growing interest in tech. When people start looking for more information about tech, you'll be in a position to meet their needs.

Peggy Tak Pernah Lelah Sosialisasikan HIV/AIDS

When most people think of tech, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to tech than just the basics.
Jember (ANTARA News) - Dengan nada suara yang gemulai, seorang waria yang bernama Peggy Carlo (30) asal Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memulai bercerita tentang kegiatannya sebagai aktivis yang peduli terhadap HIV/AIDS di kabupaten penghasil tembakau tersebut. Awalnya, ia hanya ingin mengetahui tentang HIV/AIDS untuk kepentingan dirinya sendiri, karena waria adalah salah satu kalangan yang memiliki risiko tinggi tertular penyakit yang mematikan tersebut.

Namun, melihat ketidakpedulian dari kaum waria dan gay terhadap persoalan HIV/AIDS, hatinya tergerak untuk mensosialisasikan pencegahan penularan HIV/AIDS di kalangan waria.

"Memang banyak yang tidak peduli dan acuh tak acuh terhadap persoalan HIV/AIDS, padahal virus yang belum ada obatnya itu bisa menyerang dan membunuh kami sebagai kaum waria dan gay," kata Peggy yang memiliki nama asli Bagus Wahyudi.

Masyarakat masih memandang rendah terhadap waria dan gay yang berada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember yang dikenal sebagai kota santri dan religius.

"Anggapan banyak orang, kami adalah sampah masyarakat dan merupakan salah satu penyebar virus HIV/AIDS yang membawa ancaman kematian bagi setiap orang," ucapnya lirih.

Aktivitasnya sehari-hari sebagai penyiar radio Prosalina FM di Kabupaten Jember, membuat Peggy harus memiliki wawasan yang cukup luas tentang berbagai persoalan yang terjadi.

Bahkan, tidak jarang ia harus mencari informasi tambahan melalui similar to dan membaca buku.

"Saya tidak ingin ketinggalan informasi karena seseorang yang ingin maju harus mengetahui informasi lebih dulu dan banyak membaca, termasuk informasi tentang HIV/AIDS," tuturnya dengan nada yang "gemulai".

Ia menuturkan, jumlah waria dan gay di Kabupaten Jember sebanyak 150 orang yang tersebar di 31 kecamatan di kabupaten penghasil tembakau itu, namun sebagian besar tinggal di kawasan kota.

"Sejak dua tahun terakhir ini, sudah enam waria yang meninggal dunia akibat HIV/AIDS di Jember," paparnya.

Melihat banyaknya waria yang meninggal sia-sia karena virus yang mematikan tersebut, Peggy melalui komunitasnya "Waria dan Gay Organization" (Wagayo) berusaha mensosialisasikan kepada kalangan waria dan gay supaya tidak tertular HIV/AIDS.

"Sebagian waria memang hidup di jalanan dan menjadi pekerja seks komersial (PSK), sehingga mereka memiliki risiko tinggi terjangkit HIV/AIDS karena perilaku yang menyimpang dan sering berganti pasangan," Peggy mengungkapkan.

Hampir seluruh waria yang terjangkit HIV/AIDS di Jember, tertular karena hubungan seksual yang sering berganti pasangan, tidak ada yang tertular karena jarum suntik dalam mengonsumsi narkoba.

"Sebagian besar waria di Jember tertular HIV/AIDS saat mereka bekerja ke luar kota, seperti Pulau Bali dan Surabaya," paparnya.

Menyampaikan informasi kepada kaum waria dan gay, kata dia, tidak semudah menyampaikan kepada masyarakat biasa karena rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh mereka dan ketidakpedulian terhadap kasus HIV/AIDS di Jember yang semakin meningkat.

"Saya harus menggunakan cara khusus untuk menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS kepada mereka dan tidak menyinggung secara vulgar hubungan seks bebas yang biasa mereka lakukan di jalanan," tuturnya.

Terkadang sosialisasi tentang penularan HIV/AIDS yang disampaikannya kepada waria diselipkan pada obrolan yang santai, sehingga mereka mudah untuk menerima informasi tersebut.

Tidak jarang, Peggy harus sabar untuk menjelaskan secara perlahan-lahan kepada kaum waria dan gay tentang risiko tinggi penularan HIV/AIDS yang dilakukan sebagian besar oleh mereka, terkadang PSK waria tidak sadar perilakunya itu menyebabkan tertularnya virus yang menggerogoti daya tahan tubuh manusia.


ATM kondom

"Saya mengkampanyekan penggunaan kondom kepada waria dan gay, apabila mereka melakukan hubungan seksual. Awalnya banyak yang tidak mau menggunakan kondom, namun setelah saya jelaskan dengan jelas maka sebagian besar mereka mau menggunakan kondom," ujarnya sambil tersenyum.

Terkait dengan hal itu, ia berharap, ada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) kondom yang disediakan oleh pemerintah bagi mereka yang memiliki potensi tinggi tertular HIV/AIDS, seperti kalangan waria dan pekerja seks komersial (PSK).

"Dulu, pernah ada pembagian kondom secara gratis kepada waria dan gay di Jember, namun sekarang sudah tidak ada lagi. Kondom sangat penting untuk mencegah penularan HIV/AIDS," katanya.

Tidak hanya waria yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, namun masyarakat umum juga mudah tertular apabila melakukan hubungan seksual bebas dengan sering berganti pasangan, menggunakan jarum suntik untuk mengonsumsi narkoba secara bergantian dan perilaku seksual yang menyimpang.

"Ada penderita HIV/AIDS di Jember yang tertular dari tranfusi darah, ini sungguh memprihatinkan," ucapnya sambil mengelus dada.

Sejauh ini, lanjut dia, upaya yang dilakukannya sebagai aktivis peduli HIV/AIDS tidak hanya melakukan sosialisasi, namun mengajak waria dan gay memeriksakan diri ke klinik "Voluntary Concelling and Test" (VCT) yang ada di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember.

"Saya mengajak beberapa waria yang berprofesi sebagai PSK untuk memeriksakan diri ke klinik VCT, supaya diketahui sejak dini, apakah mereka sudah positif tertular HIV/AIDS atau belum," katanya.

Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:

Sedikitnya 20 waria dan gay yang sudah diajak Peggy mengunjungi klinik VCT untuk mendeteksi penularan HIV/AIDS yang diderita oleh mereka, beberapa waria yang diperiksa ternyata positif tertular HIV/AIDS melalui perilaku seksual bebas yang menyimpang.


Rahasia

"Saya tetap merahasiakan siapa-siapa saja waria yang tertular HIV/AIDS supaya mereka tidak dikucilkan oleh masyarakat dan komunitas waria sendiri, namun penderita HIV/AIDS diminta tidak melakukan hubungan seksual yang bisa menularkan virus mematikan itu kepada waria lainnya," tuturnya.

Ia mengatakan, sebelum mengajak para waria untuk memeriksakan diri ke klinik VCT RSD dr Soebandi, dirinya memberikan contoh kepada kaum waria dan gay lainnya dengan melakukan tes HIV/AIDS lebih dulu.

"Jantung saya berdebar kencang saat membuka hasil tes HIV/AIDS dan alhamdulillah hasilnya negatif. Saya tidak tertular virus yang menyerang daya tahan tubuh dan menyebabkan kematian itu," katanya dengan senang dan bangga.

Beberapa waria yang tertular HIV/AIDS, selalu didampinginya dan diberikan motivasi supaya menjalani kehidupan dengan baik, tanpa harus sedih dan berduka sepanjang sisa hidupnya.

"Memang penderita AIDS yang stadium tiga tidak akan bertahan lama hidupnya, namun yang mengatur hidup manusia adalah Tuhan. Saya selalu memberikan semangat untuk bertahan hidup kepada waria yang sudah positif AIDS," kenangnya sambil menghela napas panjang karena teringat temannya Lola (bukan nama sebenarnya), yang meninggal dunia satu tahun lalu akibat AIDS.

Beberapa kali, lanjut dia, waria penderita AIDS mengeluh untuk mengonsumsi "Anti-Retrovial" (ARV) sepanjang hidupnya, namun dengan berbagai cara, ia membujuk yang bersangkutan untuk tetap mengonsumsi ARV secara teratur dan tepat waktu.

"Memang berat bagi penderita AIDS stadium lanjut yang harus mengonsumsi ARV seumur hidup, namun obat itu untuk menjaga daya tahan kekebalan tubuhnya supaya kesehatannya tetap stabil," ujarnya.

Saat mendengar kabar meninggalnya Lola, kata Peggy, beberapa teman waria sangat kehilangan dan berduka cita, namun sebagian besar waria tersebut tidak tahu kalau penyebab meninggalnya Lola karena AIDS yang dideritanya.

"Saya sangat `terpukul` mendengar kabar meninggalnya Lola karena tidak menduga akan secepat ini. Lola masih berusia 23 tahun, seharusnya hidupnya masih panjang," tuturnya sambil menerawang jauh.

Kasus kematian yang menimpa Lola membuat semangat Peggy semakin kuat untuk mensosialisasikan HIV/AIDS kepada seluruh waria di Jember, supaya tidak ada lagi komunitas waria dan gay yang meninggal karena AIDS.

"Motivasi saya semakin kuat untuk memberikan informasi kepada waria dan gay supaya mereka tidak tertular HIV/AIDS yang menyebabkan kematian," katanya.

Kendati tidak mendapatkan honor untuk menjadi aktivis peduli HIV/AIDS, Peggy tidak kenal lelah mensosialisasikan tentang pentingnya mencegah penularan HIV/AIDS untuk kalangan waria dan gay di Jember.

Bahkan sejumlah kegiatan tentang kepedulian HIV/AIDS juga pernah dilakukan waria asal kota tembakau ini antara lain menjadi aktivis LSM Global Fund yang menangani kasus HIV/AIDS dan narkoba, menjadi narasumber sejumlah seminar tentang AIDS dan ia pernah menyabet juara Harapan I sebagai Duta AIDS di wilayah Besuki yang meliputi empat kabupaten (Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi).

"Saya ingin membuktikan kepada semua orang bahwa waria bukanlah sampah masyarakat, kami punya hati nurani dan sama seperti orang usual pada umumnya. Kami juga punya kepedulian terhadap kasus HIV/AIDS di Jember dan sekitarnya," katanya menegaskan.

Waria yang aktif mengikuti sejumlah kegiatan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur ini pernah mencoba ikut ajang Indonesian Idol dan agenda "Be A Man" di salah satu televisi, namun gagal lolos seleksi ke tahap selanjutnya.

"Saya mengikuti sejumlah kegiatan yang postif, supaya waria tidak dianggap `sebelah mata` oleh masyarakat," katanya.

Sementara Ketua Paguyuban Duta HIV/AIDS di Jember, Heny Sukartiningsih, mengemukakan, pihaknya selalu mengajak semua kalangan untuk peduli terhadap kasus HIV/AIDS di Jember, karena jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten setempat cukup tinggi.

"Kami berusaha mengajak generasi muda dan sejumlah pihak yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS termasuk kaum waria dan gay untuk peduli terhadap bahaya AIDS. Paling tidak, mereka mencegah tertular dan menularkan HIV/AIDS," kata Heny.

Data yang dimilikinya menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Jember sejak akhir tahun 2006 hingga akhir Maret 2009, mencapai 214 penderita, 33 di antaranya meninggal dunia.

Sebanyak 214 kasus penderita HIV/AIDS, dengan rincian 82 orang PSK, pelanggan PSK 45 orang, pengguna jarum suntik narkoba (IDU) 30 orang, ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya yang mengidap HIV/AIDS sebanyak 40 orang dan lain-lain sebanyak 17 orang.

"Paguyuban duta HIV/AIDS berupaya untuk menekan tingginya penularan HIV/AIDS dari PSK di Jember," katanya menerangkan.

Penularan HIV/AIDS di Jember semakin meluas, dua tahun terakhir peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS sangat tinggi.

Heny menjelaskan, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan tahun 2004 sebanyak tiga kasus, tahun 2005 sebanyak enam kasus baru, tahun 2006 sebanyak dua kasus baru, tahun 2007 sebanyak 74 kasus dan tahun 2008 menjadi sebanyak 102 kasus.

"Sebagian besar penderita HIV/AIDS di Jember didominasi oleh PSK yang terkadang beberapa tahun bekerja ke luar kota, saat pulang ke Jember, ia sudah positif tertular HIV/AIDS," ujarnya mengungkapkan.

Menurut dia, generasi muda harus terlibat aktif untuk mengurangi penularan HIV/AIDS melalui pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS dan memberikan penyuluhan kepada warga yang beresiko tertular HIV/AIDS.(*)

Now that wasn't hard at all, was it? And you've earned a wealth of knowledge, just from taking some time to study an expert's word on tech.

Tuesday, November 24, 2009

Dan Akhirnya Kapolri Minta Maaf

Imagine the next time you join a discussion about tech. When you start sharing the fascinating tech facts below, your friends will be absolutely amazed.
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri akhirnya meminta maaf kepada keluarga Cak Nur, panggilan akrab dari almarhum Nurcholish Madjid, atas pernyataan Kapolri dalam rapat dengan Komisi III DPR, 5 November 2009. "Kapolri sudah menyatakan permintaan maaf atas kesalahan pengaitan keluarga Nurcholish Madjid dengan masalah yang sedang ditangani dan ketidaknyamanan yang timbul akibat pernyataan tersebut," kata anggota Dewan Ahli Nurcholish Madjid Society (NMS) Yudi Latif di Jakarta, Minggu.

Yudi memaparkan, permintaan maaf itu disampaikan secara langsung oleh Kapolri yang berkunjung ke kediaman keluarga Nurcholish Madjid di daerah Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (20/11) malam.

Selain meminta maaf, Kapolri juga menekankan bahwa pihaknya sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung martabat dan kehormatan Cak Nur dan seluruh keluarga besarnya.

"Pada kesempatan tersebut, Kapolri juga menyatakan rasa hormat dan kekagumannya terhadap pribadi dan perjuangan Cak Nur," kata Yudi yang juga Direktur Reform Institute itu.

Pernyataan yang dipermasalahkan itu adalah pernyataan Kapolri dalam rapat dengan Komisi III DPR pada 5 November 2009.

Kapolri ketika itu mengatakan, terdapat orang berinisial MK (diduga MS Kaban) sebagai pihak yang menerima dana suap sebesar Rp17,6 miliar terkait dengan kasus Bibit-Chandra.

Selanjutnya Kapolri menilai bahwa sangkaan korupsi yang dilakukan MK ditangguhkan oleh KPK karena ada hutang budi dari Chandra M Hamzah atas jasa MK dalam memfasilitasi pernikahan Chandra dengan Nadia Madjid.

Kapolri menyebutkan Nadia adalah putri seorang tokoh berinisial N, yang maksudnya hampir dapat dipastikan adalah Nurcholish Madjid.

Chandra Hamzah memang pernah menikah dengan Nadia Madjid pada 1994, tetapi telah bercerai pada 2001.

Karenanya, ketika kasus korupsi tersebut bergulir pada 2008, Chandra sudah tidak memiliki pertalian keluarga lagi dengan keluarga Cak Nur, meski dinilai masih tetap menjaga hubungan baik.

Kolega dan rekan akrab Cak Nur, Ibnu Soenanto mengemukakan, dalam pergaulan Cak Nur sampai akhir hayatnya tidak pernah dekat dan mengenal MS Kaban secara pribadi.

Selain itu, lanjut Ibnu Soenanto, Kaban tidak pernah diundang dalam pernikahan Nadia-Chandra, apalagi menjadi wali atau saksi nikah mereka.

Keluarga menerima
Terkait dengan permintaan maaf dari Kapolri, istri Cak Nur, Omi Komaria Madjid mengatakan, pihak keluarga telah dapat menerima penjelasan dan permintaan maaf yang disampaikan secara langsung oleh Kapolri di kediaman mereka.

Omi yang datang langsung dari Amerika Serikat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut memaparkan, sebelum mengetahui tentang pernyataan Kapolri, dirinya telah merasakan perasaan tidak enak yang terbawa hingga ke dalam mimpi.

Ia baru mengetahui permasalahan tersebut setelah mendapat kabar dari anak perempuannya, Nadia Madjid, yang membuatnya segera kembali ke Indonesia sejak 15 November.

Omi menyatakan, pihak keluarga menunggu lama untuk adanya permintaan maaf dari Kapolri, yang akhirnya kabar tentang hal itu baru didapat pada Jumat.

Pada Jumat malam pada sekitar pukul 20.00 WIB, Kapolri yang disertai dengan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna dan Penasehat Ahli Prof Bachtiar Aly, datang berkunjung untuk meminta maaf ke kediaman keluarga Nurcholish Madjid.

"Saya tidak ada persiapan sehingga Kapolri disuguhi minuman dan makanan apa adanya seperti teh dan kacang," kata Omi.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Omi tidak menyangka bahwa Kapolri adalah sosok yang halus dan setelah menjelaskan tentang duduk permasalahan, orang nomor satu di Mabes Polri itu menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga besar Nurcholish Madjid.

Kapolri, lanjutnya, juga memaparkan bahwa sama sekali tidak ada maksud dari dirinya dan pihaknya untuk menjelek-jelekkan nama besar Nurcholish Madjid.

Omi memaparkan, dalam pembicaraan antara Kapolri dan pihak keluarga Cak Nur tersebut telah terjadi saling pengertian, serta keluarga dapat menerima penjelasan Kapolri dan menerima permintaan maafnya. "Masalah dianggap telah selesai," katanya.

Pihak keluarga menerima permintaan maaf Kapolri karena mengingat akan nasihat Cak Nur bahwa orang Islam memang berhak untuk membalas keburukan dengan hal serupa, tetapi dengan memaafkan adalah bernilai lebih mulia di sisi Allah SWT.

Ia meminta agar permasalahan ini tidak diperpanjang lagi apalagi bila sampai harus dipolitisasi karena masih banyak persoalan lain yang harus dihadapi oleh bangsa ini.

Omi juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyampaikan simpati dan memberikan dukungan.

Penasehat Ahli Kapolri Prof Bachtiar Aly mengatakan, perihal permintaan maaf Kapolri secara langsung kepada pihak keluarga Nurcholish Madjid adalah benar apa adanya seperti yang telah dijabarkan oleh Omi Komaria Madjid.

"Saya ikut mendampingi Kapolri saat menyampaikan permintaan maaf," katanya.

Bachtiar menyatakan, permintaan maaf Kapolri itu adalah dalam kapasitasnya baik sebagai pribadi maupun sebagai seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Ia juga memaparkan, sebenarnya Kapolri telah berniat untuk melakukan hal tersebut sejak sekitar dua pekan lalu tetapi terhalang oleh kesibukannya.

Permasalahan selesai?
Ketika ditanya mengapa permintaan maaf tidak dilakukan secara terbuka di publik, Bachtiar mengatakan bahwa permasalahan itu telah selesai dengan sendirinya dengan adanya permintaan maaf dari Kapolri yang diterima oleh pihak keluarga Cak Nur.

Namun, Bachtiar yang juga merupakan pakar komunikasi politik Universitas Indonesia itu berniat mengusulkan kepada Kapolri agar bila terdapat lagi rapat dengan Komisi III DPR, maka lebih baik disinggung pula tentang permintaan maaf tersebut.

Hal itu karena Kapolri pertama kalinya mengungkapkan tentang dugaan keterkaitan anggota keluarga Nurcholish Madjid pada rapat dengan Komisi III DPR yang mendapat liputan langsung broken televisi sehingga ditonton oleh banyak orang.

Sebelum adanya permintaan maaf dari Kapolri, sejumlah advokat yang tergabung dalam Tim Pembela Cak Nur, mengemukakan akan menyampaikan mosi tidak percaya bila Bambang Hendarso Danuri tidak meminta maaf dan memulihkan nama baik dari Cak Nur.

Siaran pers dari Tim Pembela Cak Nur menyebutkan, apabila Kapolri tidak mempunyai itikad baik, tim akan segera menyampaikan mosi tidak percaya terhadap profesionalitas dan integritas Kapolri.

Sementara itu, para simpatisan dan tokoh masyarakat yang mengagumi almarhum Nucholish Madjid menolak pernyataan Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri tentang salah satu keluarga Cak Nur.

Para simpatisan tersebut antara lain terdiri atas sejumlah sosok seperti Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, pengajar FISIP UI Andrinof Chaniago, pengamat politik Universitas Paramadina Bima Arya Sugiarto, rohaniawan aktivis HAM Benny Susetyo, dan musisi Franky Sahilatua.

Namun, dengan adanya permintaan maaf, apakah seluruh persoalan yang terkait dengan pernyataan Kapolri di depan Komisi III dianggap telah benar-benar selesai?

Yudi Latif menegaskan, persoalan pernyataan Kapolri terkait keluarga Cak Nur telah selesai tetapi khusus menyangkut pemberantasan korupsi, sebagaimana komitmen Nurcholish Madjid, harus terus ditegakkan tanpa pandang bulu.

Dengan kata lain, Polri masih memiliki banyak "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan dan setiap langkah institusi penegakan hukum tersebut akan terus-menerus diawasi oleh warga masyarakat yang kian kritis.(*)

Now you can understand why there's a growing interest in tech. When people start looking for more information about tech, you'll be in a position to meet their needs.

Antara Jamsostek dan Batu Ajaib Ponari

So what is tech really all about? The following report includes some fascinating information about tech--info you can use, not just the old stuff they used to tell you.
Jakarta (ANTARA News) - Apa yang membuat keanggotaan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) di Indonesia lamban berkembang? Percaya atau tidak, jawabannya sesimpel berobat kepada Dukun Cilik, Ponari, di Jombang, Jawa Timur; sikap masa bodoh. Baik masyarakat maupun perusahaan pemberi kerja terlampau bersikap masa bodoh terhadap sistem jaminan sosial tenaga kerja. Menurut survei sebuah lembaga dunia baru-baru ini, masyarakat Indonesia masuk dalam kategori masyarakat yang tidak sadar pentingnya asuransi bahkan bagi dirinya sendiri.

Fakta itu tidak mengejutkan mengingat masyarakat di Tanah Air suka sesuatu yang simpel seperti berobat pada Dukun Ponari dan berharap sembuh dari batu ajaibnya.

Masyarakat terlampau malas untuk mengurus ini-itu yang berhubungan dengan dokumen dan birokrasi.

Ditambah dengan sikap masa bodoh pemberi kerja (perusahaan) yang enggan mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota Jamsostek.

Hal ini merupakan persoalan klasik yang dihadapi Jamsostek sejak detik pertama badan penyelenggara jaminan sosial itu beroperasi. Masyarakat di tanah air memiliki tradisi yang begitu kuat dengan perdukunan dan sejenisnya.

Kenyataan itu terbukti masih mengakar hingga kini terefleksi pada kasus Ponari dengan batu ajaibnya yang menguar baru-baru ini. Ada pesan khusus tersembunyi yang harus disadari dari kasus itu, yakni bahwa pada dasarnya masyarakat menginginkan sesuatu yang simpel, mudah, dan sederhana.

Datang tanpa dipersulit, berobat dengan rasa percaya, dan tersugesti sehingga sembuh karenanya.

"Kemudahan akses itulah yang kerap tidak didapatkan dari sesuatu yang berbau birokrasi," kata Sekjen Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Syahrul Aminullah.

Ia berpendapat, sudah saatnya menciptakan "batu ajaib" lain yang lebih rasional dan sistematis bagi masyarakat Indonesia.

Sesuatu yang simpel bagi masyarakat yang sulit menangkap arti dan esensi dari birokrasi.


Batu Ajaib Jamsostek

Jamsostek dituntut hadir sebagai jawaban atas tuntutan kebutuhan perlindungan sosial masyarakat di tanah air yang tentunya harus mudah, simpel, dan sederhana untuk diakses.

Jamsostek harus mampu menjelma menjadi batu ajaib pemerintah yang dipercaya masyarakat untuk mengakses perlindungan dan jaminan sosial khususnya bagi tenaga kerja.

Memang sampai saat ini jumlah kepesertaan Jamsostek baik yang aktif maupun yang pasif (per Agustus 2009) sudah mencapai 27,9 juta jiwa dari 191,7 ribu perusahaan. Jumlah itu naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 26,7 juta jiwa dari 175,8 ribu perusahaan.

Namun, apakah itu sudah cukup mewakili jumlah seluruh masyarakat di tanah air? Rasanya jauh panggang dari api.

Tercatat, agenda jaminan sosial yang dilayani empat BUMN, termasuk PT Jamsostek dan tiga lainnya yakni PT Askes, PT Taspen, dan PT Asabri, hanya menjangkau sekitar 30 juta dari 230 juta penduduk, dan lebih terfokus pada jaminan kesehatan. Sedangkan, jaminan hari tua, kecelakaan kerja, dan kematian, masih kurang diperhatikan.

Jaminan perlindungan bagi pekerja akan semakin tidak diperhatikan khususnya bagi buruh yang bekerja di sektor ekonomi informal.

Wakil Direktur ILO Indonesia Peter Van Rooij yang mengatakan, di Indonesia saat ini hanya 17 persen pekerja yang menikmati jaminan sosial.

Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about tech, keep reading.

"Padahal, jumlah tenaga kerja sektor ekonomi informal di Indonesia jumlahnya dua pertiga dari jumlah pekerja yang ada," katanya.

Jamsostek dituntut untuk mampu mengembangkan sayapnya. Sementara pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk memberikan broken tumbuh yang kondusif bagi Jamsostek.


Lebarkan Sayap

Direktur Operasional dan Pelayanan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Ahmad Ansyori, mengatakan minimnya rakyat Indonesia yang mendapat jaminan sosial disebabkan aturan yang kurang tegas dan aturan yang kurang ditegakkan.

Kepesertaan Jamsostek yang sampai sekarang masih rendah, menurut dia, karena banyak perusahaan yang dibiarkan tidak mengikutsertakan karyawannya menjadi anggota.

Selain itu, ada banyak perusahaan yang mengikutsertakan karyawan sebagai peserta, tetapi tidak melaporkan secara utuh gaji karyawan. "Kenapa seperti ini? Ya, karena aturannya kurang tegas," katanya.

Sampai saat ini hanya 8.237.854 peserta Jamsostek yang aktif membayar iuran. Puluhan juta anggota lainnya tidak membayar iuran karena sejumlah hal.

Ansyori mencontohkan, di Korea Selatan (Korsel) tingkat kepesertaan agenda jaminan sosial telah mencapai 99,98 persen.

"Artinya, hampir semua perusahaan menjadi peserta jaminan sosial, sementara di Indonesia, tingkat kepesertaan hanya sekitar 30 persen," katanya.

Kondisi di Korsel itu terjadi karena sistem administrasi di negara itu mensyaratkan setiap perusahaan baru harus mengikutsertakan pekerjanya dalam agenda jaminan sosial, jika tidak maka dalam waktu tertentu aset-asetnya akan dibekukan dan pelayanan perbankannya dihentikan.

"Jika kondisi tersebut berlaku juga di Indonesia maka tingkat kepesertaan akan meningkat drastis," kata Ansyori.

Oleh karena itu, Jamsostek harus ditempatkan pada posisi yang kondusif agar mampu menjelma menjadi sistem perlindungan yang diinginkan masyarakat.

Tarik ulur aturan yang menyertainya menjadi sesuatu yang mutlak untuk dieliminir.

Banyak pihak mewacanakan untuk memberikan wewenang bagi Jamsostek dalam penegakan hukum untuk peningkatan kepesertaan.

Meski konsekuensinya, Pemerintah dan DPR harus mempertimbangkan untuk mengubah sistem penegakan hukum yang telah ada selama ini.

"Jika Peraturan tentang penegakan hukum ini tidak diubah, maka PT Jamsostek akan berbenturan dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang menyatakan penegak hukum adalah kepolisian, kejaksaan dan pegawai negeri sipil penyidik," kata Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga.

Ia mengatakan terobosan itu diperlukan agar penegakan hukum bagi pelanggaran UU No.3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dapat dilaksanakan.

Penegakan hukum tersebut, lanjutnya, tidak hanya berarti pendakwaan pelanggar UU No.3/1992 ke pengadilan, tetapi bagaimana membuat sistem sehingga setiap perusahaan yang ingin mendapatkan pelayanan publik harus memenuhi hak-hak pekerjanya, di antaranya menjadi peserta jaminan sosial.

Dengan begitu, Jamsostek diharapkan mampu menjelma menjadi "batu ajaib" pemerintah dalam hal perlindungan pekerja yang lebih diinginkan ketimbang sekadar batu mitos milik Ponari.(*)

This article's coverage of the information is as complete as it can be today. But you should always leave open the possibility that future research could uncover new facts.