Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengatakan sikap pemerintah yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait pemberitaan yang mengutip informasi dari Wikileaks sudah tepat dan gamblang. "Protes keras Menlu ke dua surat kabar di Australia mengenai tuduhan yang mendiskreditkan Presiden SBY dan Ibu Negara tanpa dasar, sudah gamblangbagaimana Indonesia bersikap atas tuduhan tersebut," kata Dipo Alam di Jakarta, Minggu.

Dipo menyatakan, informasi tentang dugaan penyalahgunaan wewenang Presiden Yudhoyono yang dimuat oleh dua media massa Australia tersebut adalah informasi yang tidak benar.

Dia menegaskan, informasi tersebut telah melecehkan martabat Presiden Yudhoyono, seorang kepala negara yang berdaulat.

Dipo juga mendukung langkah menteri luar negeri yang langsung memanggil duta besar AS di Indonesia sesaat setelah kasus itu mencuat.

Saat ini, menurut Dipo, Komisi I DPR RI bisa mulai bekerja bersama pemerintah dan mengklarifikasi kepada pihak terkait tentang informasi yang dirilis Wikileaks dan media massa Australia.

Dipo menegaskan, kasus Wikileaks itu sudah ditangani oleh pemerintah. Oleh karena itu, dia berharap para pengamat dan media massa tidak perlu memperkeruh suasana dengan memberikan pernyataan yang provokatif.

Semakin banyak informasi otentik tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Baca terus untuk fakta Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.

"Pengamat dan media, yang itu-itu juga, barangkali punya syahwat politis yang nampak ingin memelihara dan menggelembungkan isu ini," kata Dipo.

Bahkan, dirinya sebagai Seskab tidak akan berkomentar terlalu jauh, sehingga aparat pemerintah yang menangani masalah luar negeri bisa bekerja dengan baik.

"Jadi saya tidak perlu berkomentar, ini bidang luar negeri," kata Dipo.(*)

(A017*F008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com